Mahasiswa Psikologi UNJAYA Lolos Dana Hibah Kementerian Sosial

Thumbnail Mahasiswa Psikologi UNJAYA Lolos Dana Hibah Kementerian Sosial

Sleman- Pejuang Muda merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementrian Sosial bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Pendaftar pada program ini sebanyak 11.000 mahasiswa dan yang diterima sebanyak 5.400 Mahasiswa dengan penempatan seluruh Indonesia. Dwi Saputra (182303014), Mahasiwa UNJAYA yang berasal dari Program Studi Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Sosial berhasil lolos dalam seleksi pendanaan tersebut. Dwi ditempatkan di kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah.

Kegiatan ini berfokus pada empat bidang, yaitu pengembangan bantuan sosial, pemberdayaan lanjut usia, fakir miskin, pengembangan fasilitas umum serta pola hidup sehat dan kesehatan masyarakat. Selain itu program ini diselingi juga dengan verifikasi DTKS penerima bantuan sosial PKH dan BPNT. Pada saat verifikasi DTKS peserta yang lolos juga melakukan observasi, wawancara dan asesmen terkait permasalahan yang terjadi di masyarakat. Setelah mendapatkan informasi terkait permasalahan, selanjutnya dibuatkan team untuk membuat proposal pengembangan masyarakat dan diajukan kepada kementerian sosial.

Satu team berasal dari seluruh Universitas yang ada di Indonesia. Untuk team Dwi sendiri berjumlah 5 orang yang berasal dari Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta,  Universitas Palangka Raya, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Syekh Kuala Banda Aceh, dan Universitas Widya Dharma Klaten. Dengan mengangkat judul proposal "Keluarga Harapan Mandiri : Upaya Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Melalui Optimalisasi Budidaya Jamur Tiram" serta dibimbing oleh mentor internal dan eksternal, Bapak Dr. Hermawan, ST., MM., MT. dan Bapak Syahid Widi Nugroho, S.Ag., M.SI. akhirnya Dwi dan team berhasil mengalahkan ribuan proposal peserta lainnya. Alasan Dwi mengangkat judul tersebut karena berdasarkan Hasil dari observasi, wawancara dan asesmen selama mereka di Kapuas, banyak keluarga penerima manfaat bekerja sebagai petani dan juga buruh tani. Kapuas juga dikenal sebagai kota yang memiliki banyak air. Akibatnya petani  mengalami kesulitan saat menanam karena lahannya terendam air.

Maka dari itu Dwi dan Team berinisiatif mengambil judul tersebut, melihat jamur tiram dipasaran wilayah Kapuas sangat diminati oleh warga dengan harga 40 ribu per kg nya. Perawatan jamur tiram juga mudah dipahami serta dalam 1 bekcloth jamur tersebut dapat dipanen hingga 4-6 kali bergantung pada kualitas beckcloth jamurnya. Dwi dan team juga mempertimbangkan kelembaban disalah satu kecamatan yang berada di Kapuas sesuai dengan tanaman jamur tiram. Jadi, mereka akan membuatkan kumbung jamur untuk PKM di Kapuas,  harapannya semoga setelah selesainya program pembuatan kumbung jamur, keluarga penerima manfaat dapat lebih mandiri dan tidak bergantung kepada bantuan sosial pemerintah. -Dn

 

#unjaya #ungguldanterdepan #mahasiswaberprestasi #kemdikbud #kemensos #kemenag #lldikti #psikologi #fes

Published: 20 Dec, 2021